![]() |
Arek Lancor Monument (Pamekasan, East Java, Indonesia) |
It all started when, gue diberi kesempatan untuk mengunjungi Pulau Madura selama beberapa hari. Selama gue di Madura, gue sempetin untuk nulis artikel ini. Tujuannya jelas, mau kasih info dan pamer. Ibarat ritual minum jamu, aktivitas dimulai dengan sesuatu yang pahit, dan dilanjutkan dengan sesuatu yang manis.
Sebelum share yang manis-manis, gue kasih tau
dulu yang pahit-pahit.
Awal,
Ada beberapa kesulitan yang
langsung gue hadepin ketika, menginjakan kaki di Pulau Madura ini.
Pertama, bahasa.
De’remmah
kabherreh be’en ?
Gue ngarti ? hoho, unfortunately not
Itu adalah sapaan pertama yang gue denger, dan Gue
langsung bengong. Bingung kagak ngarti
Untungnya kedatangan gue ke Madura adalah
mengunjungi teman-teman kuliah gue di Jogja, tepatnya di desa Batu Kerbuy, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan. Alhasil, mereka yang banyak bantu jadi penerjemah, agar gue bisa berkomunikasi dengan masyarakat sekitar.
Untuk sapaan di atas sendiri,
artinya adalah “Bagaimana kabar kamu ?”
Kedua, tradisi
Diferent
river, different fish
Begitulah, Pulau Madura yang
terdiri atas beberapa kabupaten dibawah naungan pemerintah provinsi Jawa Timur
memiliki tradisi yang berbeda dengan daerah-daerah lain. Hal yang paling
sederhana adalah cara makan. Masyarakat Madura, lebih senang menggunakan tangan
untuk menyantap berbagai makanan, baik kudapan maupun makan nasi. Hal tersebut,
sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan karena telah menganugerahkan panca
indra yang lengkap, khususnya tangan. Hoho, this is once of local wisdom. Cara
cuci tangan pun, memiliki aturan sendiri. Tangan tidak diboleh dicelupkan
keseluruhan kedalam baskom air, tetapi cukup jari-jari tangan yang nantinya
dipergunakan untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar air baskom yang pergunakan
untuk cuci tangan secara bergantian tidak cepat kotor. Kalau kamu-kamu main ke
Madura, usahakanlah makan pakai tangan. Tujuannya agar lebih menyatu dengan masyarakat. Tapi kalau emang bener-bener nggak bisa
dan nggak terbiasa, pakai sendok juga tidak apa-apa. Masyarakat setempat akan
memaklumi.
Nah, guys itu
hanya salah satu dari tradisi masyarakat Madura. Yang lain tentu lebih banyak.
Tips selamat, “Dimana bumi dipijak, di sana langit dijunjung”.
Dimanapun kamu-kamu berada, tradisi dan kebudayaan setempat harus kita hargai.
Ketiga, Cuaca
Madura
as know as Salt Island.
Kalau panas matahari di Madura, sanggup mengkristalkan air laut menjadi Garam,
so you can imagine it. Bagaimana suhu rata-rata di Pulau ini. Untuk kamu-kamu
yang ingin mendapatkan kulit coklat yang lebih eksotis, Madura punya beberapa pulau yang recommend untuk dikunjungi. Salah satunya, Pulau Lombang. Tapi untuk kamu-kamu, yang biasa
berada di tempat sejuk, kamu harus jaga stamina untuk bisa beradaptasi di pulau
ini. Tips, bawa payung untuk jaga-jaga dan minum multivitamin.
Oke. Tapi kalau kawan-kawan tau apa
yang bakalan kalian dapetin di Madura, kesulitan-kesulitan diatas nggak ada
apa-apanya. Nggak usah basa basi lagi,
check this out.
Makanan,Makanan,Makanan
Nasi Beras
Jagung
Info yang gue dapet, sehari-hari sebagian
besar penduduk Madura mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokok sehari-hari. In fact,
ternyata tidak sepenuhnya jagung, tapi masyarakat mencampurnya dengan beras.
Jadilah, apa yang disebut beras jagung.
Beras sebelum di masak, dicampur
dengan dengan jagung yang telah digiling.
Kayak gini nih tampilannya,..
![]() | |||||
Beras Jagung |
Setelah beras dan jagung dipilih,
keduanya dimasak secara bersamaan. Menghasilkan hidangan berikut ini.
Bocorannya adalah, makanan pokok beras jagung dimasak secara tradisional
menggunakan tungku. Rasanya pun berbeda, nasi yang dihasilkan lebih gurih
dibandingkan nasi yang dimasak praktis menggunakan rice cooker.
![]() |
Nasi beras jagung,
sambal, sayur daun kelor, lauk ikan laut dan tempe
|
Nasi beras jagung biasanya
dihidangkan dengan menggunakan sayur daun kelor, sambal, dan ikan laut. Selain
petani, masyarakat Madura khususnya Kecamatan Pasean bermatapencaharian sebagai nelayan. Maka
tidak heran, jika ikan laut banyak dijumpai di daerah ini dan dijual dengan
harga yang supeeerrrrrr murah. Nasi jagung, sayur daun kelor, ikan, sambal dimakan
selagi hangat,hmmmmm yummy.
Rujak
Madura
Meskipun namanya rujak, tapi
rujak Madura berbeda dengan rujak di daerah-daerah lain. Rujak-rujak di daerah
lain, biasanya berupa irisan berbagai macam buah dengan sambal gula kacang.
Rujak Madura merupakan campuran dari sayur (kacang, mentimun, dan daun
kangkung)dan ketupat yang dibumbui kuah sambal kacang. Irisan buah nanas
biasanya ditambahkan sebagai topping.
Begini nih bentuknya,
![]() |
Rujak Madura |
Kalian mungkin pernah
menjumpai makanan serupa di Yogyakarta. Lotek Yogyakarta memiliki bentuk yang hampir mirip, bahan-bahan pembuatnya pun
hampir sama. Yang membuat rujak Madura berbeda adalah kuah sambal kacang dan topping buah nanas. Sambal kacang Madura
dibuat dengan mengggunakan petis sebagai
penyedap. Berbeda dengan sambal kacang lotek yang pada umumnya dibuat
menggunakan terasi. Topping nanas
yang ditambahkan dalam penyajian, membuat rujak Madura semakin nikmat, lebih segar dan istimewa. Guys,
I highly recommend it !
![]() |
Add caption |
To be continue